..



Nenek sang Penjual Pakaian Dalam

Sore ini kami hendak pergi ke gudang untuk mencari kain yang dipesan pelanggan kami. Namun kami berhenti di depan penjual ice tea. Kami memesan satu porsi ice tea untuk berdua.

Mata saya tertuju pada dagangan di sebelah stan penjual ice tea. Ada seorang wanita renta yang menjajakan dagangannya, dia sangat putus asa, sesekali mengibaskan kipas dari bungkus plastik ke beberapa dagangannya, lalu bergantian mengipasi wajahnya yang penuh keringat.

"Nek... berapa ini?" tanya saya sambil membuka-buka celana dalam yang dia jual.

Lusuh, kotor, berdebu, dan sudah rusak. Seperti itulah jualan Nenek itu, Dengan susah payah ia menjawab

"lima ribu nak..."

Saya tertegun..

Betapa susahnya nenek ini menjual pakaian dalam seorang diri, menurut cerita penjual ice tea, nenek yang berjualan pakaian dalam itu hanya hidup sendiri. Dan jarang sekali ada pembeli yang membeli pakaiannya.

Saya pun beralih ke celana pendek santai yang juga dijual olehnya.

"Kalau yang ini nek? berapa?"

Nenek itu kembali bersusah payah, mengingat berapa harga jualannya.

"Tiga puluh rebo..." gumamnya.

Sepertinya tak mungkin celana pendek yang biasanya dijual 13.000 di pasar dijual 30.000 oleh nenek itu. Tapi ceritanya berbeda, saya mengerti penderitannya yang tak setiap hari dagangannya laku, yang tak setiap hari ia bisa menikmati dagangannya.

Saya pun sepakat, tanpa ada tawar menawar. Saya beli 2 celana pendek.

Semula saya memberi uang lima puluh ribu, melihat bagaimana reaksi nenek itu, rupanya ia melihat uang 50.000 dan dengan pandangan kecewa. Akhirnya saya pun memberikan uang sepuluh ribu dan dalam hati saya berjanji.

Saya akan mengajak teman-teman saya untuk membeli baju yang dijual nenek itu.

Lima ribu, sepuluh ribu, bahkan tiga puluh ribu, langsung habis bila kita belikan makanan, betapa membantunya bila kita menyisihkan sedikit uang untuk membeli jualan nenek itu.

Membantu.... termasuk bersedekah.... bersedekah... termasuk hal yang dicintai Allah SWT.

penawaran-spesial-untuk-seragam-batik.html pesan-di-mode-okrek-bisa-pakai-ukuran.html ngantor-pakai-kemeja-batik-ok-rek.html

0 komentar:

Posting Komentar