PEMILIHAN DAN PEMELIHARAAN BAHAN TEKSTIL
Klasifikasi Serat Tekstil
Bahan dasar busana disebut juga dengan kain. Kain ini terbentuk dari serat tekstil yang diolah sedemikian rupa sehingga tercipta kain yang kita lihat di pasaran. Serat tekstil secara garis besar dapat dikelompokkan atas dua yaitu serat alam dan serat buatan. Jadi kain yang kita pakai untuk busana ada yang berasal dari serat alam dan ada juga yang berasal dari serat buatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema berikut :
Serat alam dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa bagian seperti yang terlihat pada skema berikut :
Berikut ini pengelompokan dari serat buatan atau disebut juga dengan serat kimia :
Sesuai dengan asal serat tekstil sebagaimana yang dijelaskan di atas, maka sifat-sifat, kegunaan dan cara pemeliharaan bahan tekstilpun berbeda sesuai dengan asal serat tersebut.
Serat Alam
Serat Tumbuh-tumbuhan (Selulosa)
Serat tumbuh-tumbuhan yaitu serat tekstil yang bahan pokoknya berasal dari tumbuh – tumbuhan. Serat sellulosa mengandung zat arang (C), air (H) dan zat asam (O). Serat selulosa terbagi menjadi serat biji, serat batang, serat daun dan serat buah. Pada umumnya mempunyai sifat yang hampir sama yaitu kuat, padat, mudah kusut, tahan setrika dan tahan chlor
Serat Biji
Serat biji terdiri atas serat kapas dan kapuk. Namun dalam pembuatan busana lebih banyak digunakan serat kapas. Serat kapuk banyak dipakai untuk keperluan bahan pengisi
Serat kapas
Kapas merupakan serat sellulosa yang berasal dari serat biji-bijian. Menurut sejarahnya kapas sudah dikenal kirakira 5000 tahun SM. Menurut para ahli, India adalah negara tertua yang menggunakan kapas.
Sifat-sifat serat kapas adalah sebagai berikut :
· Serat kapas pendek-pendek antara 20-55 mm.
· Serat kapas sangat kuat. Dalam keadaan basah kekuatannya bertambah lebih kurang 25%. Hal ini perlu diketahui untuk mencuci dan menyetrika bahan dari serat kapas. Makin kuat serat makin mudah memeliharanya. Kekuatan kapas dapat dipertinggi dengan jalan merendam dalam coustic soda. Hal ini juga akan menambah kilau dan daya isap pada waktu dicelup.
· Kapas sangat higroskopis atau menghisap air.
· Kapas kurang kenyal yang menyebabkan kapas mudah kusut. Untuk memperbaiki sifat ini kain kapas perlu dikanji dan menyempurnakan dengan damar buatan.
· Kapas tahan uji, tahan panas setrika yang tinggi.
· Tahan sabun yang kuat atau mengandung banyak lindi untuk melarutkan kotoran dan tahan obat-obat kelantang. Jadi bahan kapas dapat dikelantang.
· Kapas tidak tahan terhadap asam mineral dan asam organik. Walaupun demikian asam organik digunakan juga untuk memperindah tenunan dari kapas, dengan kadar tertentu kapas dapat menjadi tembus terang. Proses ini disebut dengan memperkamen.
Teknik pemeliharaan kain dari serat kapas
Kegunaan Bahan dari serat Kapas
Kapuk
Sifat-sifat serat kapuk
Kegunaan kapuk
Serat Batang
Serat lenen
Sifat – sifat serat lenen
Serat henep
Kegunaan serat henep
Serat Goni
Sifat-sifat serat goni
Serat Rosella
Sifat-sifat serat Rosella
Serat daun
Serat Abaka (henep manila)
Sifat-sifat serat abaka
Serat Sisal
Serat Binatang (Protein)
Wol
Sifat-sifat serat wol
Macam-Macam Wol
Teknik pemeliharaan bahan dari serat wol
Bulu-bulu
Serat Mohair
Serat Kasmer
Serat Unta
Serat llama atau lama glama-glama
e) Serat Alpaka
Alpaka hampir sama dengan ilama, hanya lebih kecil dan mempunyai bulu lebih seragam. Warna bervariasi dari putih, coklat kekuning-kuningan, dan berkilau. Kekuatan hampir sama dengan wol.
f) Serat Vikuna
Serat vikuna diperoleh dari jenis ilama yang paling kecil. Kekuatan hampir sama dengan kasmer.
g) Serat Kelinci Angora
Serat atau bulu kelinci angora sudah lama dipergunakan industri tekstil. Penggunaan terutama untuk pembuatan topi, kain rajut dan sebagai campuran serat wol atau nylon.
Serat Sutera
Sifat-sifat serat sutera
Serat Barang Galian
Serat Asbes
Serat Buatan
Klasifikasi Serat Tekstil
Bahan dasar busana disebut juga dengan kain. Kain ini terbentuk dari serat tekstil yang diolah sedemikian rupa sehingga tercipta kain yang kita lihat di pasaran. Serat tekstil secara garis besar dapat dikelompokkan atas dua yaitu serat alam dan serat buatan. Jadi kain yang kita pakai untuk busana ada yang berasal dari serat alam dan ada juga yang berasal dari serat buatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema berikut :
Serat alam dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa bagian seperti yang terlihat pada skema berikut :
Berikut ini pengelompokan dari serat buatan atau disebut juga dengan serat kimia :
Sesuai dengan asal serat tekstil sebagaimana yang dijelaskan di atas, maka sifat-sifat, kegunaan dan cara pemeliharaan bahan tekstilpun berbeda sesuai dengan asal serat tersebut.
Serat Alam
Serat Tumbuh-tumbuhan (Selulosa)
Serat tumbuh-tumbuhan yaitu serat tekstil yang bahan pokoknya berasal dari tumbuh – tumbuhan. Serat sellulosa mengandung zat arang (C), air (H) dan zat asam (O). Serat selulosa terbagi menjadi serat biji, serat batang, serat daun dan serat buah. Pada umumnya mempunyai sifat yang hampir sama yaitu kuat, padat, mudah kusut, tahan setrika dan tahan chlor
Serat Biji
Serat biji terdiri atas serat kapas dan kapuk. Namun dalam pembuatan busana lebih banyak digunakan serat kapas. Serat kapuk banyak dipakai untuk keperluan bahan pengisi
Serat kapas
Kapas merupakan serat sellulosa yang berasal dari serat biji-bijian. Menurut sejarahnya kapas sudah dikenal kirakira 5000 tahun SM. Menurut para ahli, India adalah negara tertua yang menggunakan kapas.
Sifat-sifat serat kapas adalah sebagai berikut :
· Serat kapas pendek-pendek antara 20-55 mm.
· Serat kapas sangat kuat. Dalam keadaan basah kekuatannya bertambah lebih kurang 25%. Hal ini perlu diketahui untuk mencuci dan menyetrika bahan dari serat kapas. Makin kuat serat makin mudah memeliharanya. Kekuatan kapas dapat dipertinggi dengan jalan merendam dalam coustic soda. Hal ini juga akan menambah kilau dan daya isap pada waktu dicelup.
· Kapas sangat higroskopis atau menghisap air.
· Kapas kurang kenyal yang menyebabkan kapas mudah kusut. Untuk memperbaiki sifat ini kain kapas perlu dikanji dan menyempurnakan dengan damar buatan.
· Kapas tahan uji, tahan panas setrika yang tinggi.
· Tahan sabun yang kuat atau mengandung banyak lindi untuk melarutkan kotoran dan tahan obat-obat kelantang. Jadi bahan kapas dapat dikelantang.
· Kapas tidak tahan terhadap asam mineral dan asam organik. Walaupun demikian asam organik digunakan juga untuk memperindah tenunan dari kapas, dengan kadar tertentu kapas dapat menjadi tembus terang. Proses ini disebut dengan memperkamen.
· Kain kapas tahan ngengat tetapi tidak tahan
cendawan. Harus disimpan dalam keadaan kering.
Disamping sifat-sifat yang menguntungkan di atas ada sifat-sifat
yang kurang menguntungkan, namun masih terus
dilakukan penyelidikan untuk mengatasinya diantaranya
bahan kapas susut saat dicuci. Jadi jika menggunakan
bahan kapas hendaklah direndam terlebih dahulu sebelum
digunting agar setelah dibuat pakaian tidak berubah
ukurannya.
Teknik pemeliharaan kain dari serat kapas
Kegunaan Bahan dari serat Kapas
Kapuk
Sifat-sifat serat kapuk
Kegunaan kapuk
Serat Batang
Serat lenen
Sifat – sifat serat lenen
Serat henep
Kegunaan serat henep
Serat Goni
Sifat-sifat serat goni
Serat Rosella
Sifat-sifat serat Rosella
Serat daun
Serat Abaka (henep manila)
Sifat-sifat serat abaka
Serat Sisal
Serat Binatang (Protein)
Wol
Sifat-sifat serat wol
Macam-Macam Wol
Teknik pemeliharaan bahan dari serat wol
Bulu-bulu
Serat Mohair
Serat Kasmer
Serat Unta
Serat llama atau lama glama-glama
e) Serat Alpaka
Alpaka hampir sama dengan ilama, hanya lebih kecil dan mempunyai bulu lebih seragam. Warna bervariasi dari putih, coklat kekuning-kuningan, dan berkilau. Kekuatan hampir sama dengan wol.
f) Serat Vikuna
Serat vikuna diperoleh dari jenis ilama yang paling kecil. Kekuatan hampir sama dengan kasmer.
g) Serat Kelinci Angora
Serat atau bulu kelinci angora sudah lama dipergunakan industri tekstil. Penggunaan terutama untuk pembuatan topi, kain rajut dan sebagai campuran serat wol atau nylon.
Serat Sutera
Sifat-sifat serat sutera
Serat Barang Galian
Serat Asbes
Serat Buatan
Komentar
Posting Komentar